Menulis Cerpen dengan Pertanyaan 5W1H

 

contoh-5W1H

Ada beberapa cara atau teknik menulis cerpen. AS Laksana mencoba membagikan teknik menulis cerpen dengan petanyaan 5W1H. Kita akan mengimplementasikan penulisan cerpen dari materi sebelumnya. Dalam artikel ini juga akan diberikan contoh penulisan cerpen dengan pertanyaan 5W1H.

Ada satu cara yang saya sukai untuk menulis cerita, ialah dengan membuat daftar pertanyaan. Mungkin karena saya pernah menjadi wartawan dan, dalam masa itu, setiap pekan selama satu setengah tahun saya pasti mewawancarai dua atau tiga narasumber. Dan setiap kali hendak berangkat wawancara, saya akan membuat daftar pertanyaan lebih dulu.

 

Ketika tidak lagi menjadi wartawan, saya membuat daftar pertanyaan untuk wawancara imajiner dengan tokoh cerita saya. Menggambar Ayah adalah cerpen pertama yang lahir dari cara kerja seperti itu. Saya mengajukan sejumlah pertanyaan kepada si bocah yang kemudian menjadi tokoh utama cerpen tersebut.

 

Jadi, setiap kali saya ingin menggali informasi tentang karakter saya, saya akan melakukan wawancara imajiner dengannya.

 

*

 

Selanjutnya, teknik mengajukan daftar pertanyaan itu saya gunakan tidak hanya untuk menggali informasi karakter, tetapi juga untuk membuat outline cerita.

 

Anda bayangkan seorang wartawan bekerja. Ia menemui narasumber berbekal daftar pertanyaan. Wawancara tentang pengalaman hidup seseorang akan melahirkan tulisan tentang riwayat hidup—setara dengan “fiksi”. Wawancara tentang pemikiran seseorang akan melahirkan tulisan “nonfiksi”.

 

Cara ini memungkinkan saya menulis cerita secara cepat. Dalam waktu tidak sampai dua jam saya akan mampu menghasilkan mendapatkan draft kurang lebih 3.000 kata atau lebih dari 20 ribu karakter.

 

*

 

Kira-kira dua jam itulah waktu yang saya butuhkan untuk menyelesaikan draft cerpen Peristiwa Kedua, Seperti Komidi Putar. Saya menggunakan cerpen ini sebagai bahan bagi materi ini bukan karena saking bagusnya, tetapi karena saya tahu persis proses penulisannya.

 

Cerpen tersebut, sebagaimana saya singgung dalam materi sebelumnya, lahir dari what if “Bagaimana jika pembantu rumah tangga itu ternyata arwah seseorang yang mati bertahun-tahun lalu?”

 

Saya menyiapkan 20 pertanyaan dengan formula 5W1H  dan menjawab 19 pertanyaan. Satu pertanyaan saya buang karena sudah tidak perlu dijawab.

 

Sembilan belas pertanyaan itu sebagai berikut:

 

1. Apa tujuan arwah itu menjadi gentayangan?

 

2. Apakah lelaki itu akhirnya tahu bahwa pembantunya adalah ibunya yang sebetulnya sudah mati 40 tahun lalu?

 

3. Apakah si nyonya rumah ada di rumah pada hari ketika perempuan itu datang?

 

4. Siapa yang membukakan pintu untuknya ketika ia datang ke rumah itu?

 

5. Apa peristiwa yang kemudian bisa memberi petunjuk bahwa pembantu baru itu sebetulnya hantu gentayangan?

 

6. Bagaimana situasi rumah tangga antara si lelaki dan istrinya?

 

7. Dari mana perempuan itu datang?

 

8. Di mana istri si lelaki pemilik rumah pada hari ketika si perempuan itu datang pertama kali?

 

9. Kapan percintaan antara majikan dan  pembantu (si arwah) itu berlangsung?

 

10. Apa yang mendorong terjadinya percintaan itu?

 

11. Kenapa si pembantu tidak bisa menghindarkan terjadinya percintaan itu?

 

12. Bagaimana situasi rumah saat itu?

 

13. Ke mana istri lelaki itu?

 

14. Apakah si majikan lelaki memang orang yang suka menyetubuhi pembantu?

 

15. Bagaimana hubungan lelaki itu dengan istrinya?

 

16. Bagaimana latar belakang pembantu itu?

 

17. Bagaimana perlakuan majikan perempuan?

 

18. Bagaimana perlakuan majikan lelaki?

 

19. Apa yang ada pada si lelaki itu yang mengingatkan si pembantu pada ayah anak itu?

 

 Dengan teknik ini, saya bisa mengarang cerita tidak perlu urut dari awal sampai akhir. Saya akan mendahulukan pertanyaan-pertanyaan yang bisa saya jawab secara lancar.

 

 Untuk mempercepat menemukan jawaban, saya menggunakan teknik 3 kata acak sebagai kata kunci di bawah masing-masing pertanyaan.

 

 *

 

Daftar Pertanyaan dan Jawabannnya

 

1. Apa tujuan arwah itu menjadi gentayangan?

 

Kata kunci: iseng, tugas, pesan

Mungkin ia hanya iseng saja dan tidak memiliki tujuan tertentu. Atau mungkin ia membawa pesan yang harus disampaikannya kepada seseorang dan ia tidak kunjung menemukan orang itu sampai bertahun-tahun kemudian. Dan bagaimanapun ia harus menjalankan tugasnya dengan baik. Kau harus menyelesaikan dengan baik apa yang menjadi tugasmu. Dalam hal ini kau tidak tahu mana kemungkinan yang tepat. Apakah ia gentayangan karena iseng, atau karena tugas tertentu yang harus ia pikul, atau karena ada pesan yang harus ia sampaikan. Perempuan itu hanya datang ke sebuah rumah, dan kemudian menjadi pembantu di sana, dan ia bekerja seperti layaknya pembantu-pembantu rumah tangga lazimnya. Ia bangun lebih pagi dari siapa pun di rumah tempatnya bekerja, mengerjakan apa yang menjadi tugasnya sehari-hari. Mula-mula ia akan mencuci dan kemudian mengepel lantai dan kemudian memasak. Sepanjang hari ia akan mengerjakan apa saja. Seorang pembantu akan tampak tidak menyenangkan di mata majikannya jika ia tidak melakukan pekerjaan apa saja. Ia bisa saja tidur siang sebetulnya ketika semua pekerjaannya sudah ia kerjakan. Tetapi tidur siang adalah pekerjaan seorang majikan dan seorang pembantu tidak boleh tampak seperti seorang majikan. Itu bisa ia lakukan jika hanya ia yang ada di rumah, tetapi jika ada orang lain di rumah itu, ia tidak mungkin melakukan apa yang mestinya bisa ia lakukan.

 

2. Apakah lelaki itu akhirnya tahu bahwa pembantunya adalah ibunya yang sebetulnya sudah mati 40 tahun lalu?

 

- foto, ingatan, lampu

Sebuah foto lama bisa mengingatkanmu pada apa saja. Perempuan itu melihat foto-foto yang disimpan si majikan lelaki di lemarinya. Ia melihat anak-anak yang berwajah murung dalam foto hitam putih. Rupanya lelaki itu sudah murung sejak kanak-kanak. Tetapi si pembantu  tidak punya ingatan apa pun tentang masa kecil anak itu. Ia tidak tahu sama sekali bagaimana anak itu tumbuh dari bayi hingga usianya sekarang. Hanya tampak di foto itu wajahnya sudah murung sejak kecil. Mungkin ia sudah murung sejak lahir. Ia juga tidak tahu apakah demikian itu kejadiannya. Lelaki itu sendiri baru mengenal perempuan itu pada hari ketika ia datang mengetuk pintunya di wkatu maghrib. Sebelumnya ia tidak pernah bertemu dengan perempuan itu. Lampu teras belum ia nyalakan ketika perempuan itu datang. Dan ketika ia membuka pintu depan karena suara ketukan, ia mendapati seorang perempuan yang wajahnya seperti bayang-bayang. Itu jelas karena matahari sudah tenggelam dan warna merah di langit sudah menjadi remang-remang dan sebentar lagi gelap dan ia belum menyalakan lampu teras. Sampai perempuan itu meninggalkan rumahnya dua tahun kemudian, ia tidak pernah tahu siapa sesungguhnya perempuan itu.

 

3. Apakah si nyonya rumah ada di rumah pada hari ketika perempuan itu datang?


- burung, gaun, cermin

 Ada suara burung pojokan teras; burung puter dalam sangkar, suaranya seperti suara murung yang terpendam di kerongkongan. Seperti senja yang remang-remang, seperti suara yang meningkatkan perasaan galau atau perasaan sedih seseorang. Hanya ada satu sangkar burung di teras rumah itu, dan burung puter bukan burung yang mahal. Agak aneh bahwa pemilik rumah tidak memelihara perkutut dan justru hanya memelihara burung puter. Itu burung murahan dan hanya sanggup mengeluarkan bunyi yang seperti dengkur yang terpendam. Ia tidak melihat orang lain di rumah itu. Mungkin istri lelaki itu belum pulang dari kantornya. Tetapi ia tidak tahu apakah perempuan itu bekerja atau hanya pelesiran saja bersama teman-temannya. Kelak, ketika ia sudah bekerja di rumah itu, ia tahu bahwa majikan perempuannya memang selalu berangkat pagi, dengan gaun yang rapi dan pulang agak larut, gaunnya tetap rapi.

 

4. Siapa yang membukakan pintu untuknya ketika ia datang ke rumah itu?

 

- gerimis, rumput, anjing

Seekor anjing yang tampak malas sedang tidur-tiduran di kolong kursi teras. biantang itu mendengus dan mengeluarkan suara dari batang lehernya. ia tampak gelisah. Gerimis sudah reda satu jam lalu dan rumput-rumput basah di pekarangan. Perempuan itu berjalan seperti bayangan, tampak seperti hantu atau perempuan yang kelelahan setelah menempuh perjalanan panjang. Ia bukan orang dari sekitar daerah itu. Ia seperti datang dari tempat yang jauh, dengan pakaian yang sangat sederhana modelnya dan dengan dandanan yang sudah tertinggal 40 tahun lalu. Ia mengetuk pintu rumah dan seorang lelaki membukakan pintu untuknya. Usia lelaki itu 40-an tahun. Seusia dengan pakaian yang dikenakan perempuan yang datang senja itu. Ia datang pada waktu yang sama dengan waktu yang dipilih oleh hantu-hantu untuk keluar sarang. Kautahu, hantu-hantu selalu keluar dari sarang mereka pada waktu maghrib dan karena itu setiap orang tua akan memanggil anak-anak mereka agar masuk rumah di waktu maghrib.

 

5. Apa peristiwa yang kemudian bisa memberi petunjuk bahwa pembantu baru itu sebetulnya hantu gentayangan?

- dengkur, kursi, keran air

 

Seorang teman pernah menceritakan kepadaku bahwa ia pernah mendengar suara keran air di wastafel diputar orang pada tengah malam dan ia mendengar suara air mengucur deras dari keran itu. Padahal tidak ada siapa pun yang sedang berada di dapur. Anjing atau ayam-ayam di kandang selalu ribut ketika mereka merasakan kehadiran makhluk yang tak tampak oleh matamu. Hanya kadang-kadang saja makhluk semacam itu menampakkan diri, tanpa kehendak yang jelas, hanya tiba-tiba saja ia tampak di pojok ruangan dan orang yang melihatnya merasakan tengkuknya merinding. Atau kau bisa mendengar kursi di teras berderit seperti ada orang yang duduk di sana, padahal tidak tampak seorang pun duduk di kursi itu, hanya suara derit kursi yang menunjukkan bahwa ada beban di atas kursi itu. Ada yang duduk, yang meletakkan bobotnya di kursi. Binatang-binatang konon lebih peka merasakan kehadiran makhluk halus. Kau tidak sepeka mereka. Tetapi kadang kau merasakan tengkukmu merinding atau konon ada bau singkong terbakar. Atau bau sampah yang dibakar. Lelaki itu sering mencium bau singkong terbakar.

 

6. bagaimana situasi rumah tangga antara si lelaki dan istrinya?

- karier, perut, suara

 

Majikan perempuannya selalu memperdengarkan nada tinggi ketika bicara dengan majikan lelaki dan ia terdengar seperti orang membantah atau memberi perintah. Majikan lelakinya bersuara rendah dan seorang pengalah. Ia seperti berusaha menurunkan nada bicara istinya dengan cara merendahkan nada suaranya sendiri, seperti memberi contoh kepada perempuan itu bagaimana cara bicara yang benar. Tetapi perempuan itu tak pernah mencontoh nada suara suaminya. Ia terus memperdengarkan nada suara aslinya, tinggi dan melengking dan seperti memerintah. Majikan perempuan itu memang tampak lebih punya gairah untuk mengatur suaminya yang tampak seperti tidak punya gairah, yang memperlihatkan paras murung yang ia miliki sejak masa kanak-kanak. Tetapi mereka tetaplah sepasang suami istri yang bisa mempertahankan rumah tangga mereka. Tidak ada anak di rumah itu. Si perempuan tidak menginginkan anak karena ia tidak sudi membuat perutnya menggelembung. Kehamilan akan membuat posturnya melar dan bodinya memburuk selama berbulan-bulan, dan itu memberinya masa-masa yang tidak memungkinkan untuk mengembangkan karier dan bisnisnya.

 

7. Dari mana perempuan itu datang?

- hutan, lalat, garam

 

Ia datang dari masa lalu yang kelam dan peristiwa yang tidak pernah bisa dilupakan. Ia pernah mencintai seseorang dan itu percintaan yang tidak mungkin dilanjutkan. Ia jatuh cinta mulanya pada seorang tukang mebel yang tinggal di rumah kontrakan di kampung sebelah, dan lelaki itu suka berjalan-jalan selepas kerja dan semakin sering berjalan-jalan ketika mereka saling berkenalan. Mereka bertemu di pojok jalan yang agak remang dan itu hanya berlangsung beberapa bulan karena perempuan itu tidak diperbolehkan keluar lagi oleh majikannya. Majikan lelaki sering menanyakan dengan siapa ia berpacaran. Dan kemudian mereka menjadi dekat, si pembantu dan si majikan. Istri lelaki itu sudah sakit-sakitan dan mereka tak punya anak.

 

Kau tak tahu perempuan itu datang dari mana, mungkin ia sudah mengembarai waktu yang panjang. Ia mungkin seperti seekor lalat yang terbang ke tempat-tempat dan selalu diusir orang, mungkin ia keluar dari hutan lebat. Aku pernah membaca cerita bahwa hantu bisa menguabh dirinya menjadi apa saja. Ia bisa juga mengubah dirinya menjadi sekarung garam yang tergeletak di tengah jalan dan ditemukan oleh seorang kusir delman, dan kusir itu akan mengangkut karung garang itu ke atas delmannya dan membawa karung itu pulang. Tetapi di tengah jalan, karung itu bisa berubah menjadi kepinding yang menempel di baju atau celana kusir dan kemudian melompat ke dipan dan menyelipkan dirinya di sela-sela anyaman tikar atau di kasur kapuk tua.

 

8. Di mana istri si lelaki pemilik rumah pada hari ketika si perempuan itu datang pertama kali?

- roti, buku, lantai

 

Seorang lelaki membukakan pintu untuknya. Ia menanyakan apa maksud kedatangannya dengan mulut yang sibuk mengunyah roti. Sebuah buku tergeletak di atas kursi yang di bawahnya seekor anjing berbaring malas dan mendengkur. Mata anjing itu kelihatannya lebih sering terpejam dan ia menunjukkan gerakan enggan. Rumah itu tampaknya sedang kosong, dan hanya lelaki itu yang ada di rumah. Tidak ada perempuan atau lelaki lain pada waktu itu. Dan lelaki itu memandangi peprempuan yang datang maghrib itu dan menanyakan apa maksud kedatangannya. Perempuan itu mengatakan bahwa ia membutuhkan pekerjaan dan ia akan sangat berterima kasih jika bisa diterima bekerja di rumah itu. Jika tidak, tak apa-apa. Lelaki itu mengatakan bahwa sudah ada pembantu di rumahnya, hanya saja sekarang sedang pulang kampung. Dua hari kemudian perempuan itu diterima bekerja di rumah itu karena pembantu yang pulang kampung tidak pernah kembali lagi. Kelak kau akan tahu bahwa pembantu lama itu sengaja disesatkan dalam perjalanannya kembali dari kampung sehingga sampai bertahun-tahun kemudian ia tidak pernah sampai ke rumah tempatnya bekerja.

 

5W-1H


9. Kapan percintaan antara majikan dan  pembantu (si arwah) itu berlangsung?

- koran, kamar, serak

 

Peristiwa itu terjadi dua tahun kemudian. Pada waktu itu majikan perempuan sedang ada tugas keluar kota dan majikan lelakinya sedang tidak enak badan. Lelaki itu seharian berada di dalam kamar dan hanya keluar untuk urusan-urusan remeh seperti meludah, atau kencing, atau mengambil koran di teras, atau mengambil buku di rak. Setelah itu ia masuk ke kamar lagi. Ia tampak sedikit lebih pucat dari biasanya dan suaranya agak serak.

 

Perempuan itu sudah lama merasa kasihan kepada si lelaki dan lelaki itu kemudian memintanya memijit. Perempuan itu memijit di kamar lelaki itu. Lelaki itu sedang melihat-lihat foto-foto lamanya, foto hitam putih. Ia berfoto bersama teman-temannya dan ada juga fotonya dengan ayah dan ibunya. Keduanya sudah meninggal dan mereka ternyata bukan orang tua kandungnya. Perempuan itu memijit.

 

10. Apa yang mendorong terjadinya percintaan itu?

- jari, teh, waktu

 

Lelaki itu tidak pernah menyatakan terus terang bahwa ia ingin bercinta dengan perempuan itu, tetapi perempuan itu bisa merasakan bahwa majikan lelakinya melakukan tindakan-tindakan yang seolah-olah tidak sengaja, persentuhan-persentuhan tidak sengaja. Misalnya ia akan menyentuh jari-jarinya saat pembantu itu menyediakan teh kesukaannya, kadang-kadang persentuhan itu dipertahankan agak lama. Kadang-kadang lelaki itu menyentuhkan jari-jarinya tanpa alasan ke bahu si pembantu. Kadang-kadang ia meminta dipijit atau dikerok punggungnya, meskipun tidak terlalu meriang. Ketika memijit, ia akan memegang tangan pembantu itu dan menempatkannya di bagian pundak yang perlu dipijit. Ia bisa memberi tahu dengan cara lain, tetapi ia melakukannya seperti itu, dan mempertahankan persentuhan sampai beberapa detik. Perempuan itu tidak sekali mengalami hal semacam itu. Ia sudah pernah bekerja di beerapa tempat dan beberapa kali majikan lelakinya melakukan hal yang serupa. Mereka mungkin tidak jatuh cinta. Mereka hanya birahi dan terus meningkatkan birahinya dari waktu ke waktu.

 

11. Kenapa si pembantu tidak bisa menghindarkan terjadinya percintaan itu?

- rengek, perhatian, anak

 

Perempuan itu tahu lelaki itu, yang tidak lain adalah anaknya sendiri, dan ia tahu bahwa lelaki itu adalah anaknya sebab ia selalu menjaga anak itu. Ia selalu mengamati pertumbuhan anak itu dan anak itu tidak pernah bisa melihatnya. Ia tidak mengamatinya setiap hari. Ketika ia melihat anak itu sedikit sengsara dalam rumah tangganya, ia tertekan oleh istrinya, ia ingin menjaganya lebih dekat. Dan anak itu tidak pernah mengenal ibunya. Perempuan itu ingin mengatakan kepada si lelaki bahwa ia ibunya, tetapi pada saat yang sama ia tidak bisa melakukannya. Ia tidak punya alasan dan bukti-bukti untuk menyampaikan hal itu. Anak itu tidak boleh tahu bahwa ia adalah anak haram. Anak hasil hubungan gelap seorang majikan dan pembantunya. Pada saat itu, ketika majikan lelaki itu di puncak birahi, perempuan itu seperti terbawa ke masa 40 tahun lalu. Ia seperti sedang berhadapan lagi dengan majikan pertamanya, seorang lelaki yang memperlakukannya dengan baik, seorang lelaki yang memberikan perhatian kepadanya, namun tidak mungkin menikahinya karena ia hanya seorang pembantu dan lelaki itu sudah beristri. Majikannya yang sekarang ini, anak lelaki yang 40 tahun lalu bercinta dengannya, di matanya menjelma sosok yang dulu ia hadapi 40 tahun lalu. Lelaki di hadapannya ini tiba-tiba tampak sama persis dengan bapaknya.

 

12. Bagaimana situasi rumah saat itu?

- kulkas, mata, kebun

 

Burung puter di teras memperdengarkan suara dengkurnya. Seperti memanggil hantu-hantu untuk datang ke rumah itu. Kulkas memperdengarkan suara mendengung. Dan udara di ruangan terasa hangat, mungkin karena lelaki itu birahi, dan kautahu lelaki yang birahi selalu mengeluarkan uap panas dari tubuhnya. Di rumah itu hanya mereka berdua. Lelaki itu memutar lagu Madonna pada alat pemutar lagunya. Ia memejamkan mata, seperti menikmati lagu itu atau menahan birahinya, atau mungkin meningkatkannya. "Why are you at my side...." Perempuan itu tidak mendengar apa pun, ia hanya mendengarkan kerisauan pikirannya sendiri. Di rumah itu tak ada siapa pun. Ada tukang kebun, tetapi ia selalu pulang ketika sore hari. Ia tetangga yang tinggal di kampung lain, dan hari itu ia pulang lebih awal.

 

13. Ke mana istri lelaki itu?

- pelatih, kamar, pil

 

Perempuan itu sedang ada tugas di luar kota. Ia perempuan yang mulut dan tindakannya sama-sama cepat. Ia selalu bicara banyak dan tidak memberi kesempatan orang lain untuk menyampaikan pendapatnya. Ia bicara seperti seorang pelatih kepada anak asuhannya. Dan ia pelatih yang tidak sabaran. Kepada suaminya ia berpesan agar menyembuhkan flu secepatnya, dan harus ke dokter. Ia tidak ingin ketularan flu. Kalau kau tidak ke dokter, kau harus tidur di luar kamar, katanya. Perempuan itu mempertahankan kebugarannya setiap hari. Ia risau ketika ada satu uban di rambutnya dan seutas uban itu sudah menjadi peristiwa besar bagi perempuan itu. Ia tidak ingin kelihatan tua. Ia ingin menunjukkan bahwa waktu tidak berpengaruh apa pun terhadap fisiknya. Dan ia tidak ingin terjangkit flu atau apa pun. Di lemarinya, ia menyimpan pelbagai pil atau kapsul vitamin dan suplemen. Dan ia selalu membuat dirinya bugar dengan itu. Ia memanggil sinshe datang ke rumah seminggu sekali.

 

14. Apakah si majikan lelaki memang orang yang suka menyetubuhi pembantu?

- asal, pikiran, cenayang

 

Lelaki itu tampak seperti orang yang selalu merenung. Tepatnya, ia selalu seperti sedang memikirkan sesuatu yang membuat wajahnya terus tampak murung. Ia bahkan tampak murung ketika tidak memikirkan apa pun. Ia murung ketika sedang berada di teras menikmati rokoknya, sepertinya ia memikirkan asap rokok. Atau mungkin ia memikirkan sesuatu yang tak pernah ia sampaikan kepada siapa pun. Si Pembantu tahu bahwa lelaki itu bukan jenis orang yang suka mengganggu-ganggu pembantu. Ia hanya orang yang tampak selalu memikirkan sesuatu, sehingga ketika ia bicara sepintas lalu kepada pembantunya, ia bicara seperti sambil memikirkan sesuatu yang lain, sehingga kalimatnya seperti tidak pernah penting dan yang penting adalah sesuatu yang ada di dalam pikirannya. Dan kau tidak akan pernah tahu apa yang ada dalam pikirannya. Tak ada yang bisa membaca pikiran orang lain, bukan. Kecuali kau seorang cenayang. Selama dua tahun di rumah itu, majikan lelakinya tidak pernah membicarakan sesuatu yang sangat penting kepadanya, sesuatu yang sngat pribadi, ia juga tidak menanyakan dari mana ia berasal. Sepertinya ia tidak peduli sama sekali kepadanya.

 

15. Bagaimana hubungan lelaki itu dengan istrinya?

- rambut, selera, mata

 

Majikan perempuan selalu mengingatkan suaminya untuk mengganti selera lagunya. Lelaki itu menyukai lagu-lagu nostalgia. Kau tampak seperti orang yang tidak mengikuti perkembangan. Gantilah lagumu. Kau perlu menikmati lagu-lagu yang dinyanyikan anak-anak sekarang, kata perempuan itu. Lelaki itu tidak pernah mengganti lagu-lagu kesukaannya. Perempuan itu juga mengingatkan suaminya agar tidak lupa menyemir rambutnya. Rambut lelaki itu terlalu cepat beruban. Itu seperti rambut ayahnya. Ayah kandungnya, bukan ayah angkatnya. Lelaki yang empat puluh tahun lalu bercinta dengan si pembantu itu dan memintanya dengan tutur kata lembut agar meninggalkan rumah. Aku akan membiayai persalinan, dan seluruh kebutuhanmu dan anak yang kaukandung. Bagaimanapun ia anakku, katanya. Tetapi lelaki itu memintanya agar meninggalkan rumah. Dan perempuan itu tidak punya pilihan lain kecuali meninggalkan rumah itu sebelum perutnya terlalu membesar dan orang-orang akan melihatnya sebagai perempuan hamil. Ia meninggalkan rumah itu sejauh mungkin, lenyap dari mata semua orang, tetapi...

 

 16. Bagaimana latar belakang pembantu itu?

- malam, penyakit, rumah

 

Perempuan itu tak ada di kamarnya ketika majikan perempuannya memanggil-manggilnya dari depan pintu kamar dan menyuruhnya membeli sesuatu di warung. Tak ada sahutan. Perempuan itu pergi seperti kuman penyakit yang harus disingkirkan dari rumah. Suara majikan lelaki itu lembut sekali, dan ia hanya bisa mengangguk. Ia bahkan tidak bisa menangis malam itu. Ia ingin menangis. Ia ingin mempertahankan kedekatan dengan lelaki itu. Tetapi itu tidak mungkin ia sampaikan. Ia tidak merasa bersalah telah tidur dengan majikannya, ia hanya sedih bahwa ia tidak bisa mempertahankan waktu lebih lama dengan lelaki yang telah menidurinya. Ia tidak ingin meninggalkan rumah itu sebetulnya. Ia tidak memerlukan pernikahan, ia tidak mungkin memaksakan itu, tetapi ia sesungguhnya ingin bertahan di tempat itu. "Kau tahu keadaanku tidak memungkinkan itu. Kau tidak mungkin bertahan di rumah ini dengan perut yang semakin lama akan semakin menggembung."

 

Ia tidak marah ketika lelaki itu menyampaikan kalimat itu kepadanya. Ia hanya merasa sedih semuanya berakhir. Dan ia betul-betul tidak bisa mempertahankannya sedikit lebih lama. Lelaki itu pasti bahagia melihat kelahiran anaknya. Ia ingin membuat lelaki itu bahagia. Tidak apa-apa bahwa setelah melahirkan ia harus pergi, atau bahkan harus mati.

 

17. Bagaimana perlakuan majikan perempuan?

- meja, kertas, masa lalu

 

Ia kena tegur pada hari kedua, ketika ia menyingkirkan kertas-kertas yang ada di atas meja kerja majikan lelakinya. Majikan lelakinya tidak mengatakan apa pun, tetapi majikan perempuannya mengatakan bahwa ia tidak boleh mengotak-atik apa pun yang ada di atas meja kerja suaminya. Kau mengacaukan pekerjaan Bapak, katanya. Ia hanya ingin membereskan meja kerja. Ia tidak berpikir untuk mengacaukannya. Di masa lalu ia melakukan hal yang sama karena majikan lelakinya tidak sempat membereskan meja kerjanya setiap kali ia selesai bekerja.

 

18. Bagaimana perlakuan majikan lelaki?

- madu, kebutuhan, aneh

 

Ia tidak tahu apa pekerjaan lelaki itu. Ia tidak setiap hari keluar rumah, hanya istrinya yang setiap hari keluar rumah. Kadang-kadang saja lelaki itu keluar rumah dan kadang ia pulang larut. Tetapi tidak setiap hari ia keluar rumah. Perempuan itu sudah bekerja pada beerapa majikan dan ia tidak pernah tahu apa pekerjaan majikannya. Tidak satu pun yang ia ketahui apa pekerjaan orang-orang yang pernah menjadi majikannya. Dan ia memang tidak perlu tahu itu. Ia tidak punya kepentingan untuk tahu apa pekerjaan majikannya, yang laki-laki maupun yang perempuan. Ia hanya perlu tahu pekerjaannya sendiri, dan sekarang tugasnya setiap pagi adalah membuatkan minuman teh madu untuk lelaki itu. Majikan perempuannya yang memerintahkan itu. Seolah-olah perempuan itu tahu semua yang dibutuhkan oleh suaminya. Sorenya, kalau Bapak di rumah, kausiapkan susu jahe madu. Bapak suka itu dan tidak boleh terbalik. Teh madu di pagi hari. Susu jahe madu sore hari. Dan ingatkan Bapak agar meminumnya sebelum maghrib. Susu jahe madu harus sudah habis sebelum maghrib. Ia tidak menanyakan kepada perempuan itu kenapa susu jahe madu harus dihabiskan sebelum maghrib. Meskipun itu agak aneh, sebab minuman jahe lebih enak diminum pada malam hari. Tetapi majikan lelakinya ini aneh. Atau istrinya membuatnya tampak seperti orang aneh.

 

19. Apa yang ada pada si lelaki itu yang mengingatkan si pembantu pada ayah anak itu?

- perasaan, lilin, cangkir

 

Pada saat itu ia merasa bahwa lelaki yang sedang ia hadapi ini adalah lelaki yang empat puluh tahun lalu bercinta dengannya. Semuanya persis seperti itu. Lampu mati di rumah dan kamar itu diterangi nyala lilin. Dan kau tahu nyala lilin meningkatkan meningkatkan birahi. Terutama ketika seorang lelaki hanya berdua saja dengan seorang perempuan di sebuah kamar. Dan kamar itu hanya diterangi nyala lilin. Semuanya seperti sudah dirancang untuk terjadi seperti itu. Hujan tidak terlalu deras sebetulnya, tetapi listrik padam. Dan karena itu lilin harus dinyalakan. Dan lilin itu menyala, mengembalikan perasaannya ke masa 40 tahun silam. Lelaki itu meminta dibuatkan jahe. Ketika perempuan itu kembali lagi masuk kamar dengan secangkir jahe, lelaki itu sudah dalam keadaan nyaris telanjang. Dan ia meminta perempuan itu memijit seluruh tubuhnya. Ia seperti mempersiapkan dirinya sendiri untuk sebuah percintaan.

 

Lelaki itu bilang ia sangat kedinginan. O, ia minta dihangatkan. Perempuan itu tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia tahu cara menghangatkan, tetapi ia tidak akan melakukan cara itu kepada anaknya sendiri. Tetapi lelaki itu menginginkannya. Perempuan itu seperti mendengar rengekan seorang anak, dan ia ibu anak itu. Ia belum pernah menjalankan tugasnya sebagai ibu. Dan sekarang anak itu merengek.

 

Perempuan itu meninggalkan rumah keesokan harinya, sebelum ia menunjukkan gejala mual-mual, sebelum ia memancing kecurigaan orang karena perutnya makin bengkak dari hari ke hari. Benih di rahimnya terus tumbuh dan ia mati untuk kedua kalinya saat melahirkan anak dan sekaligus cucunya. Seorang pemulung merangkap penjudi menemukan bayi di atas sebuah makam. “Ia bercahaya ketika senja,” kata pemulung itu.

 

Dan, kautahu, bayi yang bersinar di atas makam itu adalah lembu peteng yang kelak adalah seorang pemimpin. Usianya baru 30 tahun ketika ia mengepalai salah satu gerombolan gali di Semarang. Mengenai pembantu pertama yang pulang kampung dan tidak pernah kembali lagi, sebetulnya ia sudah bekerja di rumah itu lebih dari sepuluh tahun sejak kedua majikannya baru menikah. Ia sebenarnya berniat kembali ke tempat kerjanya, tetapi di tengah jalan seperti ada yang menyesatkannya dan ia kemudian bekerja di rumah majikan baru.

 

*

 

Draft yang berupa tanya jawab itu kemudian saya edit menjadi cerita pendek. Saya menyertakan cerpen tersebut di sini agar anda bisa membandingkan draft dan hasil editingnya. Cara ini saya perkenalkan agar, setidaknya, anda memiliki satu cara alternatif untuk membuat outline, dan lebih mudah. Saya memberi waktu 5 menit untuk menjawab tiap-tiap pertanyaan, dan dalam 5 menit itu saya akan menjawab pertanyaan sepanjang-panjangnya.

 

Cara ini sangat memudahkan saya menulis. Mudah-mudahan ia memudahkan anda juga.

 

Catatan: Kalimat pembuka cerpen, "Dua tahun sebelum si pemimpin dilahirkan...", saya temukan belakangan setelah proses editing selesai, saat saya membaca ulang cerpen tersebut sebelum saya mengirimkannya ke Koran Tempo. Itu keputusan akhir yang saya pikir perlu, demi membuat kaitan asosiatif dengan kalimat penutup cerpen.

 

*


Related Posts

Post a Comment

0 Comments