PARTAI LITERASI - Jika kamu bukan anak raja, maka menulislah. Pernyataan yang menggugah siapa saja yang ingin mengenalkan dirinya maupun auto-terkenal. Tidak ada jalan lain selain dengan jalur menulis.
Menulis menjadi faktor esensial di era pasca pandemi. Menulis dalam pandangan saya tidak lain adalah kerja untuk keabadian dan kemanusiaan. Menulis memang tidak diajarkan dalam bangku kuliah ataupun sekolah secara sistemik maupun terstuktur, melainkan kapasitas seseorang dalam mengolah skill/kompetensi individual.
Oleh karenanya, menulis adalah bagian dari yang tidak terpisahkan dalam kerja-kerja intelektual yang hampir ada di setiap peradaban. Tidak ada peradaban hebat yang tidak meninggalkan warisan tulisan bahkan islam sekalipun, bukan?
Kita mengenal detail bagaimana pergoalakan timur tengah lengkap dengan landscape ilmuan dengan membaca karya yang mengupas hal demikian. Misalnya, karya Imam Ibnu Jarir ath Thabari yang berjudul Tarikhul imam wal muluk yang memotret lengkap sejarah islam dari para nabi mulai Nabi Adam sampai Nabi Muhammad.
Tidak hanya itu, dalam buku tersebut dijelaskan rigid bagaimana geneologi dinasti umayyah dan dinasti abbasiyah. Begitu juga pada dunia Eropa yang dalam kajian sejarah klasik tersinspirasi dari hadirnya tulisan-tulisan pada abad 13 M hingga meledaklah kebangkitan peradaban eropa yang terkenal dengan Renaissance, sebuah gerakan perubahan besar di Eropa yang terjadi setelah abad pertengahan.
Poin penting paragraf di atas adalah bagaimana hebatnya sebuah tulisan mampu menciptakan dan menginspirasi peradaban besar dunia. Menulis merupakan bagian dari peradaban manusia yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Oleh karenanya, sangat penting sebuah tulisan dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan dengan spirit kebangkitan dengan melihat realita masyarakat atau kondisi sekarang.
Eksistensi Partai Literasi sebagai platform media online yang begerak dalam dunia tulis-menulis sangat penting serta dibutuhkan untuk menjaga kewarasan zaman dan kesehatan peradaban. Partai Literasi seperti yang dikatakan pendirinya, Joko Yuliyanto merupakan wadah dalam memberikan motivasi membaca-menulis generasi milenial.
Berdiri awal tahun 2022 dengan semangat membudayakan berliterasi bertujuan agar mampu menjadi salah satu komunitas yang memberikan inspirasi banyak orang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di kalangan remaja.
Sebuah penelitian bertajuk Digital Smart: Advancing digital government for citizens in the Asia-Pacific menyebutkan bahwa di kawasan Asia Pasifik menerima perkembangan teknologi mutakhir yang mendukung dalam terwujudnya digitalisasi dalam berbagai sektor. Bahkan, Indonesia tingkat optimalisasi mencapai 81 persen responden Indonesia merasa nyaman bersentuhan dengan teknologi-teknologi digital mutakhir.
Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa pemerintah Indonesia telah berhasil mengembangkan banyak situs-situs website untuk menggantikan layanan berbasis tatap muka langsung sebagai medium yang paling banyak digunakan oleh responden dalam mengakses.
Dari penelitian tersebut, dapat kita ambil kesimpulan bahwa 81 persen masyarakat sekarang lebih asyik membaca segala informasi di platform digital. Disinilah peran penting Partai Literasi hadir untuk memberikan sentuhan literatif ataupun kontribusinya dalam memberikan ilmu tentang pendidikan jurnalistik yang mencakup segala aspek dalam dunia tulis menulis.
Ke depannya, saya berharap Partai Literasi terus eksis dalam memberikan informasi yang referentif, reflektif, dan adaptif dalam merespon segala arus perubahan zaman dan karakter zaman karena Partai Literasi merupakan simbol spirit jurnalistik di Indonesia untuk generasi milenial.
Penulis: David Tanjungsari | Partai Literasi
0 Comments