Bayangka karakter anda seorang lelaki tua yang sehari-hari hanya bangun tidur, duduk di kursinya membaca koran, mondar-mandir di rumah, tidur siang, duduk-duduk pada sore hari, dan tidur lagi ketika malam tiba.
Anda harus melakukan sesuatu untuk membuat karakter lelaki seperti itu menghadapi masalah, agar dia mengalami sesuatu yang berbeda dibandingkan hari-hari normalnya.
Dan bagaimana memperkenalkan karakter semacam itu agar ia menjadi karakter yang menarik, karakter yang bisa membuat pembaca bersimpati kepadanya?
Bagaimanapun, karakter dia harus diperkenalkan sebagai sosok yang menarik, yang mampu membuat pembaca ingin terus membaca kisah tentang dirinya.
*
Gabriel Garcia Marquez memberi seorang lelaki 90 tahun obsesi untuk melakukan persetubuhan gila dengan gadis belia. Maka harus ada jalan untuk mempertemukan lelaki itu dengan si gadis belia. Dan jalan itu adalah tempat pelacuran terselubung, yang pengelolanya piawai membujuk para pelanggan setia dan seketika itu juga berusaha menggagalkan obsesi lelaki tua itu sejak mereka dipertemukan pada paragraf pertama.
Isaac Bashevis Singer, peraih nobel sastra 1978, mempertemukan karakternya, seorang perempuan tua penghuni flat, dengan hantu-hantu yang suka mengganggu. Hantu-hantu itu suka menyembunyikan benda-benda–pisau, dompet, tas, dan benda-benda kecil yang sering dia pakai sehari-hari–untuk membuatnya bingung. Setiap hari digambarkan betapa menjengkelkannya tindakan hantu-hantu itu. Pada puncak klimaks cerpen tersebut, perempuan tua itu tidak bisa masuk ke dalam flatnya karena si hantu menyembunyikan kunci pintu.
Akhirnya kita tahu, melalui tetangga flatnya yang melihat di mana dia meletakkan kunci, bahwa ternyata perempuan itu sendiri yang lupa lupa bahwa dia menaruh kunci itu di bawah keset. Dia meyakini dia memasukkan kunci itu di dalam tasnya. Cerita itu menggambarkan, secara halus, perempuan tua yang mulai pikun dan merasa bahwa belakangan flatnya dihuni oleh hantu-hantu yang suka mengganggu orang tua.
*
Dalam perfilman, sutradara Iran Abbas Kiarostami, melalui Like Someone in Love, mempertemukan Takashi, seorang pria tua, dengan Akiko, mahasiswa sosiologi yang bekerja sebagai pelacur kelas atas untuk membayar kuliah dan memenuhi kebutuhan hidup.
Takashi adalah mantan profesor sebuah universitas terkenal. Suatu hari bekas mahasiswanya ingin memberinya hadiah ulang tahun yang dia pikir sangat berharga; dia mengirimkan Akiko, si pelacur muda dan cantik, sebab si profesor sudah bertahun-tahun hidup sendirian.
Akiko siap melayani profesor begitu dia tiba di apartemennya. Takashi malam itu lebih tertarik makan malam bersama. Dia tahu makanan khas daerah asal perempuan itu dan dia ingin memberinya kejutan; maka dia sudah menyiapkan makanan khas itu, yang dia masak sendiri, untuk menyambut kedatangan Akiko. Malam berlalu tanpa hubungan seks.
Besoknya, Takeshi mengantarkan Akiko ke kampus. Hari itu Akiko ujian. Takashi menunggu di dalam mobil dan bertemu dengan Noriaki, pacar Akiko, yang menyangka dia kakek Akiko. Kepada Takashi, Noriaki menyampaikan niatnya untuk menikahi Akiko. Takashi tidak mengoreksi dugaan Noriaki; dia hanya meyakinkan bahwa mereka belum siap menikah.
Hubungan tiga orang itu menjadi kian kompleks: hubungan Akiko kian dekat dengan Takashi, dan menjadi renggang dengan Noriaki. Akhirnya Noriaki tahu bahwa Takashi bukan kakek Akiko melainkan pelanggannya.
Tetapi pada saat Noriaki berhasil mengetahui hubungan Takashi dan Akiko, simpati penonton sudah tertuju kepada dua orang ini, dan Noriaki sudah menjadi tokoh antagonis yang kehadirannya terasa menakutkan.
Baca Juga: Menghidupkan Karakter Tokoh di Dalam Cerpen
Penulis Perancis Guy de Maupassant mempunyai cerita orang tua juga yang menarik. Dia mempertemukan karakter pasifnya itu dengan kenangan yang menyiksa tentang rasa cintanya yang tak terungkapkan kepada seorang perempuan. Perempuan itu istri temannya dan itulah yang menyebabkan dia tidak bisa mengungkapkan cintanya kepada perempuan itu. Dalam cerita ini si tua berkonflik dengan dirinya sendiri.
Masalahnya, kenangan adalah kejadian-kejadian yang sudah berlalu, bukan kejadian aktual dalam cerita, bukan kejadian yang berlangsung saat cerita dikisahkan. Maupassant tidak berhenti pada kenangan orang tua yang menyesali masa lalunya. Maka, dia mempertemukan lagi lelaki tua itu dengan perempuan yang dicintainya ketika mereka sudah sama-sama tua.
Dan itu pertemuan yang mudah terjadi. Rumah perempuan itu di seberang rumah si lelaki tua. Si lelaki jatuh cinta kepada perempuan itu karena mereka sering bertemu.
*
Bagian tersulit untuk menceritakan karakter pasif semacam ini adalah bagaimana kita menjadikannya mampu memikat pembaca sejak paragraf pertama. Garcia Marquez langsung membuka novelanya dengan menyebutkan obsesi gila-gilaan si lelaki 90 tahun, dan menyodorkan perbedaan pendapat antara tokoh utama dan pemilik rumah bordil. Perbedaan pendapat adalah konflik. Dan Marquez memperlihatkan perbedaan pendapat kedua orang itu dalam dialog yang memikat.
Isaac Bashevis Singer membuka cerita pendeknya yang berjudul Kunci dengan konflik antara si perempuan tua dan hantu pengganggu–melalui point of view perempuan tua itu. Ia betul-betul dibuat repot oleh ulah hantu-hantu di flatnya dan dengan cara itulah kita dibuat bersimpati kepada tokoh utama.
Abbas Kiarostami membuat kita bersimpati kepada Takashi, lelaki tua yang setuju dihadiahi pelacur oleh bekas mahasiswanya. Pak Profesor mengundang simpati dengan sambutannya kepada perempuan muda yang dikirimkan ke apartemennya. Dia sudah mencari tahu dari mana gadis itu berasal dan apa makanan khas daerah itu, dan pada malam ketika gadis itu tiba, dia memberi kejutan kepada gadis itu dengan makan malam bersama.
Perhatiannya kepada perempuan itu, dan sambutan selamat datangnya, membuat kita tidak melihat lelaki itu sebagai orang tua yang hanya menginginkan seks. Dalam urusan dengan pelacur, tindakan yang dilakukan oleh Takashi adalah istimewa. Karena itu penonton bisa bersimpati kepadanya.
Guy de Maupassant membuka cerita dengan paragraf sebagai berikut:
Monsieur Saval baru saja bangkit dari tempat tidur. Dia menangis. Musim gugur terasa membosankan; daun-daun luruh. Daun-daun jatuh pelahan di tengah hujan, seperti hujan lebat tetapi airnya turun pelahan. Monsieur Saval sedang tidak bersemangat. Dia berjalan dari perapian ke jendela, dan dari jendela ke perapian. Hidup punya hari-hari suram. Tak ada lagi hari apa pun baginya selain hari suram, sebab dia sudah berumur enam puluh dua. Dia sendirian, bujangan tua, tanpa siapa pun menemaninya. Bayangkan betapa sedihnya mati sendirian, betul-betul sendirian, tanpa seorang pun mengabdikan diri kepadamu!
Seorang lelaki tua bangkit dari tempat tidurnya dan menangis. Dengan judul Penyesalan kita langsung mendapatkan gambaran bahwa lelaki itu telah melakukan sesuatu yang menyedihkan di masa lalu. Tetapi apa? Kita harus meneruskan membacanya jika ingin tahu. Musim gugur, secara metaforis adalah situasi sekarat, setara dengan situasi tokoh utama. Kita tahu dia sedang sekarat. Bujangan tua, sekarat, menangis saat bangun tidur pada satu hari di musim gugur. Itu cukup kuat untuk membuat pembaca menaruh simpati, atau belas kasihan, dan ingin tahu apa yang seterusnya akan terjadi.
*
Belajar dari empat contoh cerita tentang orang tua, kita bisa berkesimpulan bahwa jika tokoh kita pasif, kita bisa menggerakkannya dengan mempertemukan dia dengan seseorang atau sesuatu. Marquez memberi tokohnya obsesi. Maupassant memberi tokohnya kenangan pedih. Singer mempertemukan tokohnya dengan hantu. Kiarostami mempertemukannya dengan karakter lain.
Katakanlah, tokoh pasif kita adalah lelaki tua. Kita bisa menggali kemungkinan untuk menggerakkannya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan:
Apa masalah yang biasanya dihadapi oleh lelaki sangat tua? Berapa umurnya?
Apakah anda akan mempertemukannya dengan kekasih di masa tua?
Apakah anda akan memberinya satu obsesi yang harus dia penuhi sebelum ajal tiba?
Apakah anda akan memberinya keluarga yang menyayanginya? Atau keluarga yang abai terhadapnya? Atau keluarga yang membencinya?
Apakah anda akan mempertemukannya dengan hantu-hantu yang suka mengganggu orang tua?
Apakah anda akan mempertemukannya dengan seorang penipu?
Apakah anda akan mempertemukannya dengan seseorang yang dibenci oleh orang banyak?
Apakah anda akan memberinya keinginan yang tampaknya mustahil dipenuhi?
Apakah anda akan mempertemukannya dengan kanak-kanak?
Prinsipnya, anda harus memberinya sesuatu yang akan membuatnya bergerak, melakukan tindakan, dan terhadang oleh hambatan.
0 Comments